Jumat, 09 September 2011

Someone-u-fall-in-love-with and Someone-u-want-to-marry-with

Find this from my friend's FB, just sharing and Note to me :) here we go


Dua hal yang menurut kebanyakan orang beda tipis, tapi menurut saya begitu besar perbedaannya. Setiap pasangan pasti mengagumi/mencintai pasangannya. Mereka pasti akan mencurahkan segala perasaannya dan segala yang dimiliki (in positive ways of course) kepada pasangannya. Kita sendiri pasti pernah merasakan beberapa masa dimana dalam diri ini perasaan cinta itu begitu dalam. Namun ketika untuk memutuskan ke jenjang lebih serius lagi (marriage-red), ada perbedaan mendasar berdasarkan sudut pandang kebanyakan perempuan.

Someone-u-fall-in-love-with
Mungkin anak kecil zaman sekarang (maupun dulu) sudah merasakan perasaan seperti ini, that’s what people would say: ‘monkey love’ (bad idiom, I think). But let’s just talk in adult view. Seseorang yang kamu sayangi pasti memberikan kenyamanan, keamanan, kebahagiaan tak terkira.
Kamu rela menghabiskan semua waktumu dengan bersama dirinya. Bisa berdua saja atau dengan banyak orang, yang terpenting adalah bisa berada di dekatnya. Kamu berkeinginan kuat untuk mengenal keluarga, kakak-adik, dan saudara yang lain. Banyak acara keluarga masing-masing menerima kehadiran kamu dan pasangan, dan kalian merasa nyaman berada di tengah-tengah mereka.
Kamu mengenal sahabat-sahabat terbaiknya dan dirinya pun mengenal sahabat-sahabat terbaikmu. Dan kedua belah pihak memang membutuhkan mengenal teman-teman pasangannya. Sehingga tidak jarang kalian juga memiliki waktu bersama teman-teman. Makan bareng, party, friend’s big event, vacation, charity or only nongkrong-nongkrong ngopi bareng pun pernah kalian lakukan bersama teman-teman pasangan. Yang belum pernah mungkin hanya masalah waktu.
Kamu dan pasangan pasti memiliki perasaan nyaman dengan mengenal dekat keluarga dan teman-temannya. Bagi pasangan kita yang ga pengen dekat dengan keluar atau teman-teman kita, come on guys, it means that he is a little-kitten-sneaky person, possessive, or just want to have fun with u (in other word, don’t want to have serious relationship with u).
Saat bahagia dan susah kalian bisa bersama-sama menghadapinya. Cek-cok kecil disana sini itu sudah biasa, yang luar biasa adalah bagaimana kalian berdua berusaha mengatasi permasalahan tersebut dan mencari jalan keluarnya.
Mengetahui dan menerima kekurangan pasangan dengan baik.
Someone-u-fall-in-love-with bukan hanya berperan sebagai kekasih, tapi dia juga berperan sebagai seorang sahabat, kakak, ayah, guru, partner kerja, atau sebagai partner diskusi dan debat.
Dan sederet karakteristik lainnya.

Someone-u-want-to-marry-with

Generally, all of characteristics listed above are included.
But there are some big factors, to convince you that guy in front of you is someone-u-want-to-marry-with.
First, you just feel in to him. Kamu merasakan sesuatu yang nyaman, sesuatu yang kamu rasa dialah yang paling kamu cari selama ini. Seseorang yang ceria, bisa becanda walaupun sering kebablasan, tapi bisa diajak serius, pandangan-pandangannya yang dewasa, bisa menerima kritikan dan masukan dengan baik, seseorang yang bisa diandalkan in most of conditions, dan segalanya yang membuat diri kita sangat nyaman berada bersamanya.
Pasangan sama-sama mengetahui kekurangan pasangan masing-masing. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pasangan yang hanya cuek ngomong ngasih tau atau cuek mendengarkan aja, tanpa pernah berusaha untuk membantu memperbaiki atau bertindak memperbaiki kekurangan dirinya (dalam hal ini kekurangan yang bisa diperbaiki). Namun someone-u-want-to-marry-with dengan senang hati akan menerima masukan dari pasangannya dan akan berusaha membuat dirinya lebih baik dan lebih berarti, karena dia memikirkan hal tersebut bukan hanya dari sisinya sendiri namun juga dari sisi pasangannya, serta untuk kebaikan kedua belah pihak ke depan. Dia rela mengubah sesuatu bahkan yang sifatnya principal dan pandangan hidup, demi kamu dan keluarga.
Penerimaan yang begitu besar dari keluarga pasanganmu akan menjadikan dia sebagai someone-u-want-to-marry-with. Kamu merasa nyaman berada bersama mereka karena penerimaan mereka yang begitu baik. Tidak hanya sekedar basa-basi tapi memang ingin melibatkan diri kamu ke dalam keluarga besarnya. Orang-orang inilah yang akan sangat berarti dalam hidupmu nanti.
Ketika kamu sendiri punya prinsip untuk menikah nanti-nanti saja, dia dengan usahanya meyakinkan bahwa menikah itu sesuatu yang baik dan amat sakral, serta mengajak diskusi berbagai hal, seperti pemikiran jauh ke depan apa rintangan yang bakal dihadapi dan bagaimana untuk mengatasinya. Walaupun kebanyakan pria tidak suka berpikir berbelit-belit, dia dengan sabarnya meladeni semua keribetan pemikiran perempuan.
Dia sudah tidak lagi memikirkan hidup-santai-senang-senang-sepanjang-waktu, yang dipikirkannya sudah ingin membentuk keluarga kecil-sehat-bahagia.
Last, pasangan sudah siap mental untuk menikah. Inilah yang paling dilihat perempuan pada pasangannya.

Menemukan someone-u-want-to-marry-with is not that as simple as or as soon as we just meet or know him instantly, then we just instantly think that we’ve found our someone-u-want-to-marry-with, tidak, semuanya itu butuh waktu. Pada dasarnya someone-u-fall-in-love-with dan someone-u-want-to-marry-with adalah seseorang yang sangat berarti dalam hidup. Tanpa mereka, kita tidak bisa belajar arti kehidupan dan mendapat pembelajaran berharga lainnya. Ketika di luar sana orang mengatakan tindakan kita salah, berpendapat kenapa kita tidak bertahan bersama someone-u-fall-in-love-with before, ataupun beropini kita yang bersalah, mengira posisi kita yang aman sehingga ngelunjak, sampai dinilai betapa salahnya mencurahkan segala perasaan sehingga tidak bisa mempertahankan someone-u-fall-in-love-with, sangat sedih melihatnya. Toh kita dan pasangan pun sebelumnya sudah berusaha sebaik-baiknya mencurahkan dan menunjukkan perasaan you-are-my-everything kepada masing-masing. Jangan salahkan mengenai komitmen. Berkomitmen sesuatu yang baik, jika pasangan tidak mau berkomitmen malah kita yang akan bertanya-tanya. Tapi jika akhirnya kita memang belum merasa mantab untuk merasa dia sebagai someone-u-want-to-marry-with, apa lagi-lagi harus diri kita yang disalahkan? Apakah orang di luar sana itu yang menjalani hidup kita? Apakah mereka benar-benar menjalani sesuatu yang ‘seharusnya begini’ dan ‘sebaiknya begitu’ itu? Be wise and try not to judge everything incorrectly. Semua orang boleh berpendapat, di sini pun hanya sedikit goresan pendapat. Live your own life happily ;)
Thanks for all great people in my life.


from http://www.facebook.com/notes/suliyani-suwardi/someone-u-fall-in-love-with-and-someone-u-want-to-marry-with/1915320242287

0 komentar:

Posting Komentar