tertegun ketika melihat tulisan ini di twitter temen saya:
I love sleeping. It's because sleeping is my only way of escaping from the pain which I can't bear when I'm awake
dan tanpa pikir panjang langsung saya ReTweet :D
yup, cocok sekali tulisan ini dengan saya, karena mau gak mau pasti pernah ngalamin perasaan ini
terutama ketika ada sang master "masalah"
apalagi ketika sang master berulah dalam hidup dan membawa kita dalam keterpurukan
sampai dunia ini tak terlihat lagi keindahannya, mungkin sampai titik dimana kita menanyakan "buat apa saya hidup"
dan saat-saat itulah "sleeping" benar-benar terasa menyenangkan. saat dimana dunia mimpi lebih terasa indah daripada dunia nyata yang terasa kejam.
dunia dimana semua kesakitan dan kepenatan dunia nyata seperti terhapus dan diganti dengan dunia seperti yang kita inginkan. Dimana semua mimpi-mimpi dan semua keinginan dapat dengan mudahnya terwujud di dunia itu.
yah saya pernah terjebak dalam dunia itu
menunggu-nunggu kapan waktunya tidur, kapan waktunya saya bermimpi dan sangat senang berada di dalamnya. terlena di dalamnya.
sampai saya tersadar
yah ini dunia tidak nyata, seberapapun bagusnya damainya semuanya FAKE
yang ada, sayalah yang lari dari kenyataan, takut dengan kenyataan, tidak mampu menghadapinya sehingga memilih bersembunyi di dunia ini, dunia mimpi, terjebak, terhanyut dalam keterpurukan
salah?
tentu salah..
mau sampai kapan saya disana
sesering apapun kita tidur, masalah itu masih ada, masih menunggu saat kita bangun *walaupun tak ingin*
lalu butuh waktu berapa lamakah kita untuk tidur? menunggu sampai masalah itu selesai baru kita ingin bangun?
jadi saya memilih bangun, seberapapun sakitnya, yang nyata memang mesti dihadapin mau tak mau
0 komentar:
Posting Komentar