Life like a roller coaster, kadang seneng, kadang sedih, bahagia, duka, naik, turun, kaya, miskin, dan bagi saya itu semua hanya proses sehingga hidup lo seimbang
Everyone always have their problem, and everyone happy with their own way :)
btw kebahagiaan bukan hanya diukur dari materi lo
Dan tentunya semua itu kebahagiaan dan cobaan hidup hanya mengingatkan kita untuk kembali kepada-Nya dalam bentuk syukur dan doa bermunajat hanya kepada Allah
Me?
Of course saya punya problem, dan tingkatnya beda-beda dari waktu ke waktu
Dan tentunya semua itu kebahagiaan dan cobaan hidup hanya mengingatkan kita untuk kembali kepada-Nya dalam bentuk syukur dan doa bermunajat hanya kepada Allah
Me?
Of course saya punya problem, dan tingkatnya beda-beda dari waktu ke waktu
Mungkin masalah saya yang sebenernya hanya terlihat 10% dari luar, hehehehe saya juga punya problem lo ;) (dan gak semua harus disharing dengan siapapun)
Semakin dewasa tentunya masalah yang datang akan lebih kompleks *tentunya karena orang dewasa dituntut untuk tanggung jawab yg lebih lebih
Mungkin masalah yang saya hadapin lebih besar dari orang lain atau bahkan ternyata jauh-jauh lebih kecil dari orang kebanyakan *kebayang kan yang yatim piatu dari kecil, yang kena bencana alam, yang punya penyakit kronis dan lainnya, Alhamdulillah sebanyak-banyaknya kalau merasa nikmat-Nya lebih besar dari ujian-Nya
Karena itu menurut saya gak ada kata standart untuk setiap masalah
Bagi saya sendiri, selama saya hidup 25 tahun ini cobaan terberat jatuh di tahun 2010, berentet putus dari pacar, keluar kerjaan dan yang terberat ibu sakit dan ternyata Allah lebih sayang kepada beliau dan meminta ibu saya tersayang kembali kepada-Nya
Ibarat sudah jatuh terus ketimpa tangga dan lebih parah tertabrak
Sakit ditinggal pacar dilanjutin dengan kekosongan gak ada kegiatan pekerjaan *akibat rencana resign saya (read my first post in this blog), ditambah usaha ekstra untuk merawat ibu yang gagal ginjal, tidur berminggu-minggu di rumah sakit *sungguh mungkin yang pernahmengalami menjaga orang sakit itu tau bahwa gak gampang, you must have extra extra extra extra patient to handle it*, sampai menemukan kenyataan bahwa dokter lepas tangan untuk mengobati ibu tercinta
Semua emosi keaduk-aduk banget di tahun itu
Kuat? Pertanyannya adakah pilihan lain? Tentu tidak, I choose it, karena gk ada pilihan lain, karena saya tau, mulai saat itu saya gak bisa lagi bergantung sama orang lain, saya harus kuat, mandiri, berdiri dengan kaki saya sendiri sekuat saya bisa dan saya memilih menguatkan yg lain, semua yang menghalangi saya untuk maju, akan saya tinggalkan di belakang (saya tinggalkan masa lalu yang suram)
Bisa? Tentu bisa, tentunya mati-matian *siapa bilang gampang
Semakin dewasa tentunya masalah yang datang akan lebih kompleks *tentunya karena orang dewasa dituntut untuk tanggung jawab yg lebih lebih
Mungkin masalah yang saya hadapin lebih besar dari orang lain atau bahkan ternyata jauh-jauh lebih kecil dari orang kebanyakan *kebayang kan yang yatim piatu dari kecil, yang kena bencana alam, yang punya penyakit kronis dan lainnya, Alhamdulillah sebanyak-banyaknya kalau merasa nikmat-Nya lebih besar dari ujian-Nya
Karena itu menurut saya gak ada kata standart untuk setiap masalah
Bagi saya sendiri, selama saya hidup 25 tahun ini cobaan terberat jatuh di tahun 2010, berentet putus dari pacar, keluar kerjaan dan yang terberat ibu sakit dan ternyata Allah lebih sayang kepada beliau dan meminta ibu saya tersayang kembali kepada-Nya
Ibarat sudah jatuh terus ketimpa tangga dan lebih parah tertabrak
Sakit ditinggal pacar dilanjutin dengan kekosongan gak ada kegiatan pekerjaan *akibat rencana resign saya (read my first post in this blog), ditambah usaha ekstra untuk merawat ibu yang gagal ginjal, tidur berminggu-minggu di rumah sakit *sungguh mungkin yang pernahmengalami menjaga orang sakit itu tau bahwa gak gampang, you must have extra extra extra extra patient to handle it*, sampai menemukan kenyataan bahwa dokter lepas tangan untuk mengobati ibu tercinta
Semua emosi keaduk-aduk banget di tahun itu
Kuat? Pertanyannya adakah pilihan lain? Tentu tidak, I choose it, karena gk ada pilihan lain, karena saya tau, mulai saat itu saya gak bisa lagi bergantung sama orang lain, saya harus kuat, mandiri, berdiri dengan kaki saya sendiri sekuat saya bisa dan saya memilih menguatkan yg lain, semua yang menghalangi saya untuk maju, akan saya tinggalkan di belakang (saya tinggalkan masa lalu yang suram)
Bisa? Tentu bisa, tentunya mati-matian *siapa bilang gampang
Mati-matian bertahan dengan doa yang tidak putus-putusnya kepada Allah YME
Mati-matian berbaik sangka kepada Allah bahwa semua yg terjadi hanyalah sesuai rencana-Nya dan tentunya ada hikmah dari itu semua dan tentunya Dia tau yang terbaik buat saya *yang mungkin baru sekarang atau saat saya menulis ini saya sadar apa maksud dibalik itu semua :)
Dan saya yakin, setelah melaluinya saya akan lebih kuat, ingat “what doesn't kill you make you stronger “kan ;) dan tentunya naik level dalam kehidupan *yipiiii
Yes, if you ask me why I look stronger, saya kuat sekarang karena semua proses panjang yang sudah dialamin *bukan instant, no, gak semudah membalikkan tangan
Btw setiap orang tentunya mempunyai kekuatan yang berbeda dalam menghadapi masalah, jangan disamakan setiap orang punya kekuatan yang sama untuk bertahan dan dalam menghadapi masalah seperti saya atau orang lain secara pribadi, saya maupun anda mempunyai kekuatan dan ketahanan berbeda *tergantung karakter dan faktor-faktor lain tentunya
Mati-matian berbaik sangka kepada Allah bahwa semua yg terjadi hanyalah sesuai rencana-Nya dan tentunya ada hikmah dari itu semua dan tentunya Dia tau yang terbaik buat saya *yang mungkin baru sekarang atau saat saya menulis ini saya sadar apa maksud dibalik itu semua :)
Dan saya yakin, setelah melaluinya saya akan lebih kuat, ingat “what doesn't kill you make you stronger “kan ;) dan tentunya naik level dalam kehidupan *yipiiii
Yes, if you ask me why I look stronger, saya kuat sekarang karena semua proses panjang yang sudah dialamin *bukan instant, no, gak semudah membalikkan tangan
Btw setiap orang tentunya mempunyai kekuatan yang berbeda dalam menghadapi masalah, jangan disamakan setiap orang punya kekuatan yang sama untuk bertahan dan dalam menghadapi masalah seperti saya atau orang lain secara pribadi, saya maupun anda mempunyai kekuatan dan ketahanan berbeda *tergantung karakter dan faktor-faktor lain tentunya
Yang sama adalah kita semua masih punya Allah satu-satunya tempat untuk meminta, satu-satunya Zat yang bisa menolong dalam semua kondisi kita apapun, satu-satunya Zat yang mendengar kita disaat kita merasa sendiri, so jangan pernah berhenti berharap berdoa dan selalu berbaik sangka kepada-Nya
Lalu pertanyaannya terakhir, ketika semua masalah diselesaikan dan sudah mendapatkan kebahagiaan apakah kita meninggalkan Allah dan berhenti berdoa kepada-Nya, Please don’t do That, karena tanpa Allah semuanya tidak akan seperti ini, semua ibadah kita selanjutnya adalah wujud syukur yang teramat dalam kepada-Nya dan untuk memaintain semua pemberian nikmat-Nya, gak ingin kan semua kebahagiaan diambil lagi oleh-Nya, percaya Allah sungguh Maha Baik
Selengkapnya...